Tea Walk di Gunung Mas Puncak
Assalamualaikum,
Latepost nih, sedikit mau share pengalaman tea walk ke Gunung Mas Puncak Bogor. Buat teman-teman yang penat dengan suasana kota, bisa jadi ini menjadi suatu alternatif buat kalian.
Waktu itu aku memanfaatkan libur natal, tanggal 25 Desember 2013. Aku dan Rahma, teman kantorku, berangkat tengah malam, karena kami ingin sekali shalat subuh di masjid puncak. Akhirnya tengah malam kami mencari bus di Pasar Rebo, Alhamdulillah kami menemukan bus Doa Ibu, jurusan Tasikmalaya yang via Puncak tentunya. Tidak banyak tanya lagi, kita langsung naik dan mengambil bangku paling depan, adanya juga cuma itu sih soalnya penuh. Hehhe. Ga lama setelah itu, bus pun melaju..yeayhhh waktunya tamasya...
Setelah sekitar 2,5 jam perjalanan akhirnya kami sampai di Mesjid Atta Awun puncak. Brrrrr..kami turun disambut dengan dinginnya udara puncak. Jam menunjukkan pukul 3 kurang, 2 jam lagi menuju waktu Subuhan, akhirnya kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu. Hmm ini namanya very early breakfast hehhe..
Ini penampakan makanan kami yang berbackground pemandangan lampu-lampu kota. jangan heran ya, kami cuma berdua tapi ada 3 mangkok disitu. Hehehe maklum sindrom kedinginan jadi bawaannya ngeganyem terus. Kami makan sambil ngopi-ngopi dan curhat colongan, tidak terasa sudah hampir Adzan Subuh, akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke masjid. Dan ternyata tidak seperti yang kami bayangkan sebelumnya, ternyata masjid ini ramai sekali lho. Setelah selesai shalat kami pun masih harus menunggu angkutan kearah bawah untuk menuju Gunung Mas. Sambil menunggu kami pun tidak melewatkan suasana sunrise dari Masjid Atta Awun sambil foto-foto tentunya.
setelah jeprat jepret sana sini akhirnya ada juga angkot yang turun, tapi jangan salah, tidak semua angkot yang turun itu masuk ke gunung mas. Lebih baik sebelum naik tanya ke supirnya dahulu. Setelah sekitar 20 menit kami menunggu, akhirnya dapat angkot juga.
perjalanan dari Masjid ke Gunung Mas lumayan dekat, hanya 10 menit dan langsung masuk area Gunung Mas. FYI, karena mungkin masih pagi, jadi kami tidak kena retribusi, alias gratis. Atau mungkin juga karena angkot itu langsung masuk. Entahlah, yang penting tamasya judulnya.
Finally, sampai juga ke tempat tujuan. Sesampainya disana kami langsung mencari jalur tea walk, tidak ada tulisan yang jelas sih, tp ya jalan saja ngikutin kata hati. Ini foto fotonya:
Jalan-Jalan di kebun teh rasanya menyenangkan, yang jelas udaranya seger banget, tidak begitu dingin tapi sejuk. Setelah beberapa jam muter-muter kebun teh, akhirnya kita nemuin jalan nanjak menuju puncak bukit teh, yaudah deh kita naik bukit teh , awalnya jalannya biasa dan agak sedikit nanjak, hanya sedikit licin dan sempit, tapi lama-lama harus nerobos pohon-pohon teh dan ilalang. Ditengah jalan kita ketemu ibu-ibu yang sedang panen teh, mereka menawarkan jasa foto bersama.
Setelah selesai berfoto dengan ibu-ibu petani teh, kami melanjutkan perjalanan, dan akhirnya...Subhanallah indah sekali pemandangannya. Rasanya pengen gelar tikar trus tidur disitu, atau yoga hmmm atau hanya sekedar melamun pokoknya cocok banget deh buat menenangkan diri.
Setelah puas memanjakan mata dan hati hehhe, kami pun turun, dan memutuskan untuk pulang ke Jakarta, tapi tetep mampir Cimory dulu. Ini beberapa fasilitas yang ada di Gunung Mas:
Cafe Tea Corner
Persewaan Kuda
Selain itu masih ada banyak fasilitas lain seperti: Toilet yang bersih, Taman bermain anak-anak, refleksi ikan, pusat oleh-oleh khas puncak, dan sederet makanan kaki lima yang menggoyang lidah.
Disini tergolong cocok untuk siapa saja, keluarga, anak-anak muda, dan rombongan ibu-ibu arisan mungkin. Hehehe dan merupakan suatu alternatif tempat wisata yang dekat dengan Jakarta khususnya untuk para pekerja yang hanya bisa bepergian pada weekend saja.
0 comments